Karena udah hampir dua tahun tinggal di Swedia, gue mau sok-sokan bikin daftar kebiasaan dan sifat orang Swedia ah. Biar kalau pada mau main ke sini, kalian-kalian semua ga terkaget-kaget gitu. Hihihi. Berikut ini gue kasih 3 poin dulu aja deh. Biar ada alasan buat posting lagi di lain hari. *niat doang sih biasanya*
- Pirang, pirang, pirang. Bisa dibilang sebagian besar warga asli Swedia berambut pirang. Pirang yang benar-benar pirang ya, yang hampir putih, dan bukan kuning. Malah ada yang ngewarnain rambutnya supaya jadi lebih putih loh (cewe-cewe sih kebanyakan).Β Kerasa banget waktu gue pindah sementara ke Jerman, gue kangen juga penampakan orang-orang berambut pirang, karena di Jerman kebanyakan pada berambut coklat seperasaan gue.
- Dingin dan berpelukan. Kalimat yang ambigu. Emang sih cuacanya dingin-dingin aja di sini karena udah termasuk negeri kulkas, jadi enaknya emang kruntelan dan berpelukan aja. Tapi maksud gue lebih kepada orang-orang Swedia yang suka dianggap dingin dan kaku. Orang-orang di sini memang bisa dibilang terkesan dingin, padahal sebenernya mereka itu pemalu aja sih. Mereka ga terlalu peduli dengan urusan orang lain, bisa dibilang individualis lah, jadinya jarang aja itu nyapa orang yang ga dikenal di jalan dan basa-basi ga jelas, cuma gara-gara pengen ngabisin waktu nunggu bis misalnya. Pas nunggu bis aja, terutama di kota kecil, jarak antar tiap orang bisa 1 meter lebih loh. Ga ada yang pengen deket-deketan gitu deh kalo ga kenal. Kalo kamu orangnya ramah banget dan suka nyapa orang ga dikenal, jangan dicoba deh di sini. Bisa dianggap orang gila soalnya. π Tapiiiiiii, kalau udah kenal dengan orangnya, mereka ramaaaaah sekali. Kalau udah ketemu sekali, dua kali, tiap ketemu dan berpisah di kali-kali berikutnya mereka pasti ngajak berpelukan.
- Bermabukan di akhir pekan dan hari libur nasional. Kesan dingin dan kaku orang-orang Swedia ini, ga berlaku di akhir pekan dan hari libur nasional. Gue sering banget denger “pepatah” di sini yang bilang: “kalau mau bikin orang swedia yang ga dikenal, bisa banyak ngomong dan ramah, kasih mereka alkohol.” Dan ini bener banget sih. Setiap akhir minggu, kebanyakan orang-orang Swedia berkumpul dengan temen-teman, dan tentunya ditemani minuman beralkohol. Mendekati tengah malam, biasanya mereka akan masuk klub malam untuk dansa dan kongkow-kongkow. Terutama anak-anak muda lah, seperti gue ini misalnya.
Berkenalan dengan orang baru jadi lebih terasa gampang, karena pengaruh alkohol bikin mereka sangat senang dan sangat ramah. Bukan berarti mereka alkoholik ya. Alkohol benar-benar diatur penjualannya di sini. Hanya satu toko yang diperbolehkan menjual minuman dengan kadar alkohol di atas 4%, (*edit*) namanya Systembolaget. Mereka juga ga diperbolehkan minum alkohol di tempat umum yang terbuka, kayak di pinggir jalan atau pantai, misalnya. Meskipun ada aja sih orang-orang yang memasukkan minuman beralkohol di botol minuman biasa supaya bisa minum di tempat terbuka. Tapi ini biasanya juga hanya berlaku di hari-hari libur tertentu. Gue ga pernah tuh liat orang mabok ga jelas di tengah hari. Tapi bisa jadi juga karena gue tinggal di kota kecil ya π Untuk masuk ke klub malam sendiri, mereka harus nunjukin identitas di depan pintu masuk. Batas umur minimal untuk bisa membeli minuman beralkohol dan masuk klub malam, biasanya 22 tahun. Gue sendiri suka disangka di bawah umur selama di sini, jadi tiap mo apa-apa selalu dimintain identitas. π Biasanya hanya sekali setahun, beberapa klub malam memperbolehkan anak-anak muda minimal 18 tahun untuk masuk, pas hari mereka lulus sekolah (SMA)! Dan kalau ada ketahuan yang maksa masuk dan mabuk, bisa ditangkap polisi loh. Temen gue malah pernah “nginep” di kantor polisi karena terlalu mabuk dan ga boleh pulang ke rumah sama polisi-nya, walaupun dia sudah cukup umur dan sedang sama pacarnya! πΒ (*edit:tambahan dari komennya mba Nella*) Kalau beli minuman di dalam klub, gelas/botolnya ga boleh dibawa ke luar klub. Gue pernah mau bawa ke luar gelas isi air putih aja ga boleh loh. Tambahan lagi, pesta dan minum ini tentunya kebanyakan di akhir pekan aja, karena minuman beralkohol di sini mahalnya bukan main. Gue suka denger tuh komplen dari teman-teman dari negara Eropa daratan tentang harga minuman dan klub malam di sini. Jadinya kebanyakan orang-orang pada beli minuman dari Systembolaget (harganya lebih murah sampai 1/3 harga di klub/restauran), minum-minum dulu di rumah, ntar kalau udah mabuk baru deh ke klub malam. Mungkin pertimbangan ini juga yang bikin untuk masuk bar/klub malam aja harus bayar, karena biasanya orang-orang udah ga pada beli minuman lagi. Waktu gue di Wurzburg (Jerman) masuk klub/bar ga perlu pake bayar soalnya (dan waktu itu gue dan temen-temen pub crawl ke 6 bar/klub…Hihihi).
Jadi kira-kira kalian udah siap untuk datang dan berkenalan dengan orang Swedia? π